Global Warning


Global Warning

Global Warming


Global warming atau pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan global mengacu pada kenaikan tegas dan berkelanjutan dalam suhu rata-rata sistem iklim bumi. Sejak tahun 1971, 90% dari pemanasan terjadi di lautan. Meskipun peran dominan lautan dalam penyimpanan energi, istilah "pemanasan global" juga digunakan untuk merujuk kepada peningkatan suhu rata-rata udara dan laut di permukaan bumi. Sejak awal abad 20, suhu permukaan udara dan laut global telah meningkat sekitar 0,8 ° C (1.4 ° F). Selama tiga dekade terakhir ini secara berturut-turut suhu di permukaan bumi lebih hangat daripada dekade sebelumnya sejak tahun 1850. 

Penyebab Terjadinya Pemanasan Global 


Menurut intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) : melaporkan bahwa para ilmuwan lebih dari 90 persen yakin bahwa sebagian besar dari pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Dan selanjutnya tahun 2013 IPCC menyatakan bahwa bahan terbesar dari pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) dari pembakaran bahan fosil, Produksi semen, dan perubahan penggunaan lahan seperti penggundulan hutan. 

Namun semua pernyataan yang dilaporkan masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Walaupun ilmuwan sebagian besar sependapat namun ada beberapa ilmuwan yang tidak sependapat dengan kesimpulan yang dikeluarkan oleh IPCC tersebut. 

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan. 

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. 

Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Efek rumah kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. 

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. 

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

Efek umpan balik

Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembapan relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer. 

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan. 

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif. 

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

Variasi Matahari

Variasi Matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dipancarkan oleh Matahari. Terdapat beberapa komponen periodik yang memengaruhi variasi ini, yang terutama adalah siklus Matahari 11-tahunan (atau siklus bintik hitam Matahari), selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. 

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950. 

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuwan dari Duke University memperkirakan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat perkiraan berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. 

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuwan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

Dampak pemanasan global

Para ilmuwan menggunakan model komputer dari suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuwan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. 

Daerah hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuwan belum begitu yakin apakah kelembapan tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya Matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem.
Peningkatan permukaan laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21. 

Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. 

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Suhu global cenderung meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Dampak sosial dan politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain. 

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes aegypti), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalah organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu).

Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernapasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

Pengendalian pemanasan global

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global pada masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim pada masa depan. 

Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin. 

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca. 

Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, dimana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan. 

Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, tetapi tidak melepas karbon dioksida sama sekali.


Sistem Demokrasi Ekonomi

Sistem Demokrasi Ekonomi

Sistem ekonomi yang dianut oleh negara Indonesia Sistem Ekonomi Pancasila atau yang disebut juga sistem demokrasi ekonomi. Sistem ekonomi pancasila berdasarkan falsafah dan ideologi negara, yaitu Pancasila. Sebenarnya Sistem ekonomi Pancasila merupakan bagian dari sistem ekonomi campuran yang banyak dianut oleh negara di dunia, khususnya negara-negara berkembang.

Lalu apakah yang dimaksud dengan Sistem Demokrasi Ekonomi itu?

Sistem demokrasi ekonomi adalah suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

Hal ini juga dijelaskan dalam TAP MPR No. IV/MPR/1999 dengan menggunakan istilah sistem ekonomi kerakyatan, di mana masyarakat memegang peran aktif dalam kegiatan ekonomi, dan pemerintah berusaha menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.

Apa Tujuan Sistem Demokrasi Ekonomi?

Sistem demokrasi ekonomi atau sistem ekonomi Pancasila adalah untuk mencapai kesejahteraan yang merata dan berkeadilan, sehingga tercapai kemakmuran rakyat.

Apa landasan atau dasar dari Sistem demokrasi ekonomi?

Sistem demokrasi ekonomi berlandaskan (berdasarkan) pada Pancasila dan UUD 1945 dan yang berasaskan pada kekeluargan dan gotong royong, Hal ini tertuang dalam pasal 33 Ayat 1, 2, 3 UUD 1945
UUD 1945 yang menjadi landasan pokok sistem demokrasi ekonomi terdapat pada pasal 33 ayat 1, 2, 3, UUD 1945.

Yang berbunyi sebagai berikut:

Bunyi Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Penjelasannya sebagai berikut:

Pasal 33 Ayat 1 mengandung arti bahwa perlu dikembangkan kegiatan ekonomi yang melibatkan peran aktif seluruh rakyat Indonesia dan berusaha bersama-sama mencapai tujuan yaitu kemakmuran rakyat.

Bunyi Pasal 33 Ayat 2 UUD 1945: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara.

Penjelasannya sebagai berikut:

Adapun pasal 33 Ayat 2 UUD 1945 mengandung arti bahwa negara dapat menentukan seberapa banyak cabang-cabang produksi tersebut diproduksi sesuai dengan tujuan negara.

Apabila cabang-cabang produksi yang penting tersebut tidak dikuasai negara tetapi dikuasai oleh segolongan tertentu, maka dapat menimbulkan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok saja dalam bentuk monopoli yang merugikan rakyat banyak. Berdasarkan ayat tersebut, pihak swasta diberikan kekuatan untuk mengelola cabang-cabang produksi sehingga kedua sektor (negara dan swasta) dapat tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan negara, yaitu kemakmuran rakyat.

Bunyi Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Penjelasannya sebagai berikut:

Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 mengandung arti bahwa sumber daya alam yang berupa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi Indonesia dikuasai oleh negara dan dikelola serta dimanfaatkan untuk seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk sekelompok orang tertentu saja.

Ciri-ciri positif demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan adalah:

a. Perkonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
f. Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak.
g. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
h. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
bagi kepentingan umum.
i. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.


Ciri-ciri negatif demokrasi ekonomi:

1. Dapat menumbuhkan eksploitasi atau pemerasan terhadap manusia dan bangsa lain ( bawaan dari sistem ekonomi liberal yang bebas).
2. Negara beserta aparat ekonomi negara bersifat mendesak dan mematikan potensi, serta daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara (bawaan dari sistem ekonomi sosiali (etatisme))
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat dan bertentangan dan cita-cita keadilan sosial.

Menurut Tap MPR No: II / MPR / 1993 tentang GBHN, dalam pelaksanannya, demokrasi ekonomi di Indonesia harus menghindari ciri-ciri negatif sebagai berikut.

a. Sistem free fight liberalism, yaitu kebebasan yang dapat menimbulkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
b. Sistem etatisme, yaitu keadaan di mana pemerintah bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi sektor-sektor ekonomi.
c. Monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok tertentu yang merugikan masyarakat.

Teori Ketergantungan Dalam Strategi Pembangunan Ekonomi

Teori Ketergantungan Dalam Strategi Pembangunan Ekonomi

Teori ketergantungan muncul dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di Mexico City. Strategi dari teori ketergantungan adalah memilih menghilangkan penyebab ketergantungan itu. Inti teori ini mau menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-negara sedang berkembang, khususnya negara-negara Amerika Latin. Menurut tokoh-tokoh teori ketergantungan, kemiskinan di negara sedang berkembang disebabkan adanya ketergantungan, pada pihak luar. Oleh karena itu, pembangunan sebagai upaya masyarakat untuk melepaskan diri dari keterbelakangan yang disebabkan oleh ketergantungan itu, haruslah merupakan pembebasan masyarakat dari rantai yang membelenggu struktur yang eksploitatif. Struktur eksploitatif tersebut dapat dilihat dengan jelas dalam pola struktur ekonomi kolonial.

Dengan mengambil contoh Indonesia, pada zaman kolonial ekonomi Indonesia diwarnai oleh suatu strategi yang melahirkan suatu dualisme dalam kegiatan ekonomi, yaitu dualisme antara sektor ekspor (enclave) dan sektor tradisional (hinterland). Sektor ekspor diwakili dengan kehadiran perkebunan-perkebunan di daerah pedesaan. Pendirian perkebunan di daerah pedesaan pada dasarnya hanya bertumpu pada lokasi yang tanahnya subur, iklim yang cocok. Pertimbangan penciptaan kesempatan kerja atau menaikkan kesejahteraan masyarakat hinterland tidak ada. Saling ketergantungan antara sektor ekonomi ekspor dan sektor pasar dunia diperkuat dengan suatu proteksi pemerintah kolonial sehingga kedua sektor itu hidup terpisah dari sektor tradisional.

Teori ketergantungan ini dikritik oleh Kothari dengan mengatakan: "....teori ketergantungan itu memang cukup relevan, tetapi sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (selfdevelopment). Sebab selalu akan gampang sekali bagi kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja...." (Kothari dalam Ismid Hadad, 1980).

Yang menarik dari teori ketergantungan ini adalah munculnya istilah dualisme utara - selatan, desa - kota, coreperiphery yang pada dirinya mencerminkan adanya pemikiran pembangunan yang berwawasan ruang.

Pembangunan yang berwawasan ruang (ekonomi regional) tersirat secara nyata dalam argumentasinya Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat seperti yang terjadi di daerah yang lebih kaya. Kurang maju dan kurang mampunya daerah-daerah miskin untuk membangun dengan cepat disebabkan pula oleh terdapatnya beberapa keadaan yang disebut Myrdall dengan istilah back-wash effects, yang menyebabkan daerah miskin menghadapi lebih banyak hambatan dalam mengembangkan ekonominya. Dalam pembangunan daerah kaya memang ada spread-effects (pengaruh menyebar), tetapi pada umumnya spread-effects yang terjadi adalah jauh lebih lemah dari back-wash effects-nya sehingga secara keseluruhan pembangunan daerah yang lebih kaya akan memperlambat jalannya pembangunan di daerah miskin. Bedanya pandangan Myrdall dan Hirschman adalah Myrdall tidak percaya keseimbangan antara daerah kaya dan daerah miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya bahwa keseimbangan itu pada akhirnya akan tercapai dalam jangka pangang.

Sumber: Perekonomian Indonesia (Buku Panduan Mahasiswa)
oleh: Drs. P.C. Suroso, M.Sc
Penerbit PT. Gramedia Pusataka Utama, Jakarta 1997

Macam-Macam Sistem Ekonomi dalam Perekonomian Dunia


Macam-Macam Sistem Ekonomi dalam Perekonomian Dunia

Sistem ekonomi yang pertama kali muncul dan dikenal di dunia adalah sistem ekonomi tradisional. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman sistem ekonomi tradisional mulai ditinggalkan oleh banyak negara-negara di dunia. Oleh karena itu pada dewasa ini kita mengenal ada tiga macam sistem ekonomi yang digunakan oleh negara-negara di dunia, yakni: 1) Sistem Ekonomi Liberal; 2) Sistem Ekonomi Sosialis; dan 3) Sistem Ekonomi Campuran. 

Oleh karena itu kita akan membahas mengenai ketiga sistem ekonomi terakhir yang kita sebutkan tadi. 

Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal dikenal juga dengan sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. 

Pada sistem ekonomi liberal, pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur oleh kekuatan pasar (yakni kekuatan permintaan dan penawaran). Artinya individu atau swasta diberi wewenang penuh dalam mengelola perekonomiannya. Wewenang pemerintah dalam hal ini terbatas, mencakup keselamatan dan kelangsungan hidup warga negara. Seperti misal, larangan memproduksi obat bius dan obat-obatan terlarang lainnya. Terdapat kebebasan individu yang besar dalam melakukan kegiatan ekonominya. 

Penggagas sistem ekonomi liberal adalah Adam Smith. Dia menuangkan idenya ini di dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776). Di dalam bukunya tersebut, Adam Smith mengatakan bahwa “kemakmuran suatu negara akan terwujud bila setiap individu diberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk mencapai kemakmuran, sehingga kehidupan ekonomi dapat berjalan secara bebas sesuai dengan mekanisme pasar. 

Yang menjadi latar belakang munculnya sistem ekonomi liberal ini adalah paham yang berpendapat bahwa manusia dilahirkan ke dunia disertai segala macam hak dan kebebasan berupa hak dan kebebasan untuk berproduksi, distribusi, dan konsumsi. 

Sistem ekonomi liberal dianut oleh sebagian besar negara-negara di dunia, terutama di negara-negara Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan Australia. 

Untuk lebih jelasnya perhatikan ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal di bawah ini. 

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal

a. Bebas memiliki alat-alat dan sumber-sumber produksi, baik perorangan maupun kelompok
b. Hak milik perorangan dijamin sepenuhnya
c. Kegiatan ekonomi sebagian besar dilakukan oleh swasta
d. Campur tangan pemerintah sangat sedikit atau terbatas
e. Modal mempunyai peran yang terpenting dalam kegiatan ekonomi
f. Bebas bersaing dengan cara apa pun
g. Didorong oleh motif memperoleh laba sebesar-besarnya 

Kelebihan dari sistem ekonomi liberal, antara lain:

a. Setiap individu diberi kebebesan dan kesempatan untuk berusaha
b. Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi
c. Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang disukainya
d. Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
e. Produksi barang dan jasa berdasarkan kepada kebutuhan pasar, yaitu kebutuhan masyarakat. 

Adapun kekurangan sistem ekonomi liberal: 


a. Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan, sementara ada kelompok yang lemah
b. Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
c. Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
d. Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari keuntungan. 

Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis ini dipelopori oleh Karl Marx, yang berawal dari penolakannya terhadap sistem ekonomi liberal yang telah dipelopori oleh Adam Smith. Dia berpendapat selama tuan tanah atau pemilik modal diberikan kekuasaan dalam mengelola ekonomi maka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat tidak akan pernah tercapai justeru akan terjadi perbudakan dan akan memunculkan kelas-kelas di dalam masyarakat. Oleh karena itu Karl Marx merancang sistem ekonomi sosialis untuk mematahkan paham ekonomi liberal. 

Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat, karena semua pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur oleh pemerintah. Jadi yang dimaksud dengan sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. 

Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Tetapi justeru karena sangat besarnya campur tangan pemerintah, mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. 

Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis adalah negara-negara yang berideologi komunis seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC dan negara komunis lainnya. 

Adapun ciri-ciri sistem ekonomi sosialis sebagai berikut:

a. Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
b. Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
c. Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh pemerintah secara terpusat
d. Hak milik individu tidak diakui 

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:

a. Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
b. Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
c. Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga. 

Adapun kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis:

a. hak milik pribadi tidak diakui,
b. potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
c. segala kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan pemerintah bersifat paternalisme. 

Sistem Ekonomi Campuran

Kegagalan sistem ekonomi sosialis dan liberal membuat kenyataan pada waktu sekarang ini tak ada satu pun negara yang secara ekstrem menerapkan sistem ekonomi tertentu (baik liberal atau sosialis). Banyak negara yang menganut lebih dari satu sistem ekonomi atau menganut sistem ekonomi campuran. Sistem Ekomoni campuran muncul sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem-sistem ekonomi sebelumnya. 

Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian. 

Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan untuk menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber daya ekonomi. 

Sistem ekonomi campuran banyak diterapkan di negaranegara yang sedang berkembang, seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir, dan Maroko. 

Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai sistem ekonomi campuran, berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonami campuran. 

a. Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b. Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan -kebijaksanaan di bidang ekonomi.
c. Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
d. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
e. Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
f. Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar. 

Dengan demikian, dalam sistem perekonomian campuran ada bidang-bidang yang ditangani swasta dan ada bidang-bidang yang ditangani pemerintah. 

Sama halnya dengan sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi campuran juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, kelebihan dan kekurangannya tergantung kepada setiap negara dalam mengatur sistem ekonominya tersebut.

Baca juga artikel : Perubahan Ekonomi Pada Akhir Zaman Pertengahan

Penjelasan dari Pengertian Sistem Ekonomi

Penjelasan dari Pengertian Sistem Ekonomi

Sebelum saya memaparkan tentang pengertian dari sistem ekonomi, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem itu sendiri, agar lebih memudahkan kita dalam memahami pengertian dari sistem ekonomi tersebut. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Contoh: Sistem tata surya, yang bermakna himpunan benda-benda langit, yang walaupun berjauhan dan berlainan, namun seperti dipadukan sehingga saling tergantung satu dengan yang lainnya, bekerja atau bergerak secara serentak dan teratur seperti mengikuti suatu kendali tertentu. Sistem dapaat juga bermakana: metode, cara. Misal, sistem bertinju, yang bermakna gaya atau cara orang bertinju. Nah, dari penjelasan ini, sekarang kita memiliki gambaran samar tentang pengertian sistem ekonomi itu, seperti apa. Baik, untuk memperjelas pemahaman yang samar tadi, saya akan mulai membahas dari pengertian ekonomi tersebut!

Sistem Ekonomi adalah cara suatu bangsa atau negara dalam mengatur kehidupan ekonominya dalam usaha mencapai tujuannya, yakni kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Sistem ekonomi dapat berjalan karena ada unsur-unsur (bagian-bagian) dari sistem ekonomi itu sendiri yang menggerakkannya. Dimana unsur-unsur dari sistem ekonomi terdiri-dari: manusia sebagai pelaksana (subjek), barang-barang ekonomi sebagai objek, dan seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya atau memadukannya dalam kegiatan berekonomi.

Sistem ekonomi suatu negara, berkembang dan berjalan sesuai dengan falsafah hidup bangsa, sifat dan jati diri bangsa, serta struktur ekonomi suatu bangsa. Itulah sebabnya kehidupan perekonomian masing-masing negara berbeda-beda, walaupun mungkin sistem ekonomi yang dianut oleh banyak negara sama. Contoh, Sistem demokrasi ekonomi yang dianut negara Indonesia, merupakan bagian dari sistem ekonomi campuran yang dianut oleh banyak negara lainnya, tetapi dalam penerapannya berbeda, karena kehidupan ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh falsafah hidup bangsa, jati diri bangsa, dan struktur perekonomian negara Indonesia sendiri. Jadi, yang membedakan sistem ekonomi satu negara dengan negara yang lain bukan lembaga-lembaga ekonomi yang digunakan dalam mencapai tujuan, tetapi yang membedakan adalah falsafah hidup dan jati diri bangsa yang biasa disebut faktor filosofis bangsa.

Akan tetapi, setiap negara di dunia memiliki permasalahan pokok yang sama dalam upaya mereka untuk mengatur perekonomian negaranya. Permasalahan pokok yang sama dihadapi oleh setiap negara, sebagai berikut:

1. What (apa). Maksudnya apa yang akan dihasilkan. Misalnya, apakah tanah yang tersedia akan digunakan untuk menanam padi, kelapa sawit, karet, atau untuk tanah industri.

2. How (bagaimana). Maksudnya, bagaimana cara memproduksi. Misalnya, mengenai teknik atau teknologi yang digunakan untuk memproduksi. Apakah akan menggunakan teknologi canggih yang dapat meningkatkan produksi atau menggunakan alat sederhana yang lebih bisa menyerapa tenaga kerja.

3. Who (siapa). Siapa yang akan melakukan proses produksi. Misalnya, apakah penyediaan air bersih dan listrik akan dilakukan oleh pemerintah atau pihak swasta.

4. When (kapan). Kapan kegiatan produksi akan dilakukan. Misalnya, apakah akan mendahulukan produksi beras atau produksi bahan pangan lain.

5. For Whom (untuk siapa). Maksunya, untuk siapa hasil produksi ditujukan. Misalnya bagaimana pembagian atau distribusi pupuk yang disubsidi dan masyarakat mana saja yang bisa menikmati bahan bakar bersubsidi.

Itulah pertanyaan atau masalah – masalah pokok yang sama dihadapi oleh setiap negara dalam menjalankan perekonomiannya.

Kesimpulan:

Sistem ekonomi merupakan cara atau strategi yang digunakan oleh suatu negara dalam melasanakan perekonomiannya untuk mensejahterakan masyarakat. Sistem ekonomi akan dapat berjalan dengan baik karena ada unsur-unsur yang saling tergantung satu dengan lainnya dan bergerak bersama-sama untuk mencapai tujuan. Sistem ekonomi masing-masing negara berbeda-beda karena dipengaruhi oleh ideologi (falsafah hidup bangsa), budaya, dan pandangan politik yang dianutnya.

Terima kasih, Isnya Allah dilain kesempatan saya akan membahas jenis-jenis sistem ekonomi yang berlaku saat ini di dunia.

Pengangguran, Macam, dan Dampaknya

Pengertian Pengangguran

Pengangguran adalah setiap orang yang sudah memasuki usia kerja dan mampu untuk bekerja tetapi belum memiliki atau mendapatkan pekerjaan. Pengangguran memiliki dampak yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Ada banyak faktor yang menyebabkan atau memicu terjadinya pengangguran ini. Penyebabnya tidak hanya terletak pada masalah kurangnya lapangan dan kesempatan kerja saja, tetapi juga disebabkan karena rendahnya pendidikan dan rendahnya keterampilan yang dipersyaratkan oleh dunia kerja. 

Hal lain yang juga menjadi sebab terjadinya pengangguran ini adalah terjadinya krisis ekonomi yang dapat mengakibatkan banyak perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan penurunan produksi, sehingga pada akhirnya perusahaan melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja). 

Faktor-faktor di atas itulah yang semakin memperbesar jumlah tingkat pengangguran di Indonesia. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.  

Berikut ini saya akan memperinci macam-macam pengangguran berdasarkan penyebabnya.

Macam-macam Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya 

1. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)
 
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan dalam struktur ekonomi. Pengangguran struktural biasanya banyak terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Pada umumnya negara-negara berkembang berupaya mengembangkan sektor industri dalam proses pembangunan. Hal ini bisa kita lihat dari peralihan struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri. 

Peralihan struktur ekonomi tersebut juga akan menuntut perubahan dalam keterampilan kerja. Bagi tenaga kerja yang biasa bekerja atau memiliki keterampilan di sektor agraris dan tidak mempunyai keterampilan pada sektor industri akan menjadi pengangguran. Tidak mudah memang mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan baru di bidang industri yang lebih padat modal dan padat teknologi, sementara semakin pesatnya perekonomian menuntut persyaratan kerja semakin tinggi. 

2. Pengangguran Friksional (Friksional Unemployment)
 
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran permintaan tenaga kerja (lowongan kerja) dengan penawaran kerja. Pengangguran ini sifatnya sementara karena hanya disebabkan oleh kesenjangan waktu, geografis, dan informasi. Pengangguran ini terjadi bukan akibat dari ketidakmampuan memperoleh pekerjaan, melainkan karena ingin memperoleh pekerjaan yang lebih baik, juga karena orang yang sudah bekerja berhenti dan mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Apalagi dengan kemajuan teknologi informasi pada dewasa ini, Angkatan kerja dapat dengan mudah mencari informasi lowongan pekerjaan yang sesuai, misalnya melalui internet. Adanya bursa kerja juga membantu pengangguran cepat dapat pekerjaan. 

3. Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)
Pengangguran siklikal atau disebut juga pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang disebabkan oleh naik turunnya kegiatan perekonomian. Saat kondisi perekonomian sedang mengalami krisis banyak sektor usaha yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Mereka yang kena dampak ekonomi inilah yang kemudian menjadi pengangguran siklikal. 

4. Pengangguran Musiman 

Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan permintaan tenaga kerja yang bersifat musiman atau berkala. Misalnya pada musim tanam dan musim panen sektor pertanian membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengolah sawah. Akan tetapi, pada saat pekerjaan itu selesai dan masuk saat musim tunggu banyak dari tenaga kerja itu menganggur. 

5. Pengangguran Teknologi
 
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat adanya perubahan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin-mesin modern berakibat pada pengurangan tenaga kerja. Banyak tenaga kerja yang akhirnya menganggur karena tergantikan oleh mesin-mesin industri. 

6. Pengangguran Deflasioner 

Pengangguran deflasioner adalah pengangguran yang terjadi karena jumlah pencari kerja lebih besar daripada jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia. Minimnya lowongan pekerjaan atau lapangan pekerjaan. 

Dampak-Dampak Negatif Pengangguran

Pengangguran menimbulkan dampak-dampak negatif bukan saja berdampak terhadap perekonomian, tetapi dapat menimbulkan dampak yang lebih luas lagi yakni berdampak terhadap kehidupan sosial bermasyarakat. 

Adapun dampaknya terhadap perekonomian, antara lain: 

1. Menurunkan kesejahteraan masyarakat 

Pengangguran identik dengan orang-orang yang tidak memiliki penghasilan. Akibatnya masyarakat atau orang-orang yang sedang menganggur tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Akibatnya standar kehidupan masyarakat menurun, yang berarti kesejahteraan masyarakat menurun pula. Ini bisa dilihat dari rendahnya pendapatan perkapita penduduk dan banyaknya jumlah penduduk miskin.

2. Produktivitas Ekonomi secara Keseluruhan Menurun. 

Daya beli masyarakat yang rendah mengakibatkan permintaan barang dan jasa mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengurangi produksinya. Perekonomian menjadi tidak produktif lagi dan terus mengalami penurunan. Akhirnya, pendapatan nasional juga mengalami penurunan karena berkurangnya pendapatan negara dari pajak penghasilan. 

Sedangkan dampak pengangguran dalam kehidupan sosial, antara lain: 

1. Meningkatnya angka kriminalitas yang dipicu kesulitan ekonomi
2. Merosotnya moral yang ditandai dengan meningkatnya pelaku tindak asusila bermotifkan ekonomi. Kecenderungan memperoleh uang dalam jumlah besar dengan melakukan prostitusi.
3. Kondisi keamanan tidak terjamin akibat dari meningkatnya angka kriminalitas
4. Rendahnya kualitas kehidupan masyarakat, ini ditandai dengan lingkungan yang kumuh, kotor (tidak sehat)
5. Merebaknya kawasan slum (lingkungan kumuh)
6. Menurunnya tingkat kesehatan dan kekurangan pangan
7. Peningkatan jumlah anak jalanan, kaum gelandangan, pengemis, pengamen ditempat-tempat umum, dan lain sebagainya.
8. Timbulnya berbagai tuntutan dan kritik terhadap pemerintah sering dilakukan dengan aksi demonstrasi.
9. Bertambahnya biaya sosial negara

Tips dan Trik, Submit Url Blog di Bing Webmaster

Sebagai kelanjutan artikel saya sebelumnya dan untuk memenuhi janji saya kemarin pada cara mendaftar blog ke google webmaster, kali ini saya akan membahas cara kita mendaftar atau mensubmit Blog di Bing Webmaster. Tidak jauh bedanya bahkan hampir sama cara mendaftarkan blog di kedua mesin engine tersebut. Adapun tujuan kita mendaftar Blog ke Bing Webmaster juga sama dengan mendaftar blog ke google webmaster yaitu bertujuan supaya blog dan artikel kita terindek oleh kedua mesin pencarian itu. Tapi di dalam mendaftarkan blog ke bing webmaster ini pastikan bahwa anda sudah punya akun di Microsoft karena nantinya anda harus sign in ke microsoft untuk melanjutkan pendaftaran blog anda. Jika anda belum punya akun di microsoft silahkan klik link ini Daftar Akun Microsoft untuk membuat akun dengan mudah. Caranya cukup mudah seperti membuat alamat-alamat email lainnya, tinggal mengisikan kolom-kolom isian yang sudah tersedia.

Jika anda sudah membuat atau punya akun di Microsoft silahkan ikuti langkah-langkah mendaftarkan atau mensubmit blog ke bing webmaster berikut ini.

Langkah Pertama 

1. Kunjungi bing webmaster tools
2. Di halaman Submit your site to Bing. Isikan url blog anda mis. http://contoh.blogspot.com dan masukkan Captcha/ karekter yang telah disediakan
3. Untuk melanjutkan, kalau anda belum log in ke microsoft, anda akan diminta sign in di microsoft. Masukkan akun microsoft anda!
Tips dan Trik, Submit Url Blog di Bing Webmaster 1

4. Klik GREAT! SIGN ME UP
Tips dan Trik, Submit Url Blog di Bing Webmaster 2

5. Pada halaman berikutnya, ada opsi anda diminta memasukkan atau menambahkan sitemap. Anda boleh tidak mengisi ini atau mengisinya nanti belakangan. Langsung saja Klik ADD
Tips dan Trik, Submit Url Blog di Bing Webmaster 3

6. Di halaman dasboard bing webmaster tool, pada deretan menu sebelah kiri pilih atau klik Verify Ownership
7. Di halaman Verify Ownership terdapat beberapa opsi di sana. Pilih saja opsi yang kedua, yakni opsi 2: Copy and paste a <meta> tag in your default webpage
8. Selanjutnya copy meta tag yang sudah ada di sana
Tips dan Trik, Submit Url Blog di Bing Webmaster 4

Langkah Kedua

Pada langkah kedua ini, kita akan meletakkan meta tag pada template blogspot kita. Untuk itu perhatikan caranya sebagai berikut:
1. Masuk ke dasboard blog anda
2. Lalu klik template
3. Klik edit HTML
4. Setelah itu cari kode <head> biasanya kode ini berada dibagian atas.
5. Setelah ketemu letakkan atau pastekan meta tag yang sudah anda copy tadi tepat di bawah kode <head> tersebut
6. Simpan template
7. Lalu setelah itu langsung kembali ke halaman bing webmaster tools dan klik tombol VERIFY
8. Selesai

Demikian tips dan trik mendaftarkan blog di bing webmaster tools agar mudah terindeks oleh mesin pencarian Bing dan Yahoo. Semoga bermanfaat!

Saran: Kalau anda menyukai artikel-artikel di blog ini, Silahkan di BOOKMARK untuk kemudahan anda berkunjung kembali dan membaca artikel-artikel menarik kami yang lainnya!

Cara Mudah Mendaftarkan Blog di Google

Cara Mudah Mendaftarkan Blog di Google

Assalamu’alaikum wr wb. Salam sejahtera untuk kita semua.

Sampai jumpa kembali. Tema kita kali ini adalah cara mudah mensubmit atau mendaftarkan blog di google webmaster. Sebenarnya sudah banyak dari rekan-rekan blogger yang membahas masalah ini, seperti tidak ada jemu-jemunya para blogger untuk membahas masalah ini dengan style yang berbeda-beda, termasuk saya, hehe.

Sebenarnya apa sih manfaat dari mensubmit atau mendaftarkan blog di google webmaster?

Tentu masing-masing dari kita yang memiliki sebuah atau beberapa blog/web, kepingin banget jika blog dan postingan kita dibaca oleh banyak orang pengguna internet, bukan? Nah hal itu salah satunya bisa kita lakukan dengan mensubmit dan mendaftarkan blog kita di google webmaster.

Alasannya, Setiap pengguna internet, yang mencari bahan atau apa saja yang dibutuhkan di internet, selalu (kebanyakan) melakukan pencarian melalui kotak penelusuran browser. Jika suatu blog sudah tersubmit atau terdaftar di webmaster tool baik di google, bing, yahoo, dll, maka blog itu akan mudah di indeks oleh mesin pencarian (crawler). Nah jadi kalau anda memiliki artikel yang baik maka akan terindeks dan tulisan anda dapat dibaca oleh orang lain bahkan oleh banyak orang. Ok, itulah kurang lebihnya pengantar saya, sekarang kita langsung aja masuk ke langkah-langkah men-submit dan mendaftar blog ke google webmaster. (Baca juga Tips dan Trik Mendaftarkan url blog di Bing)

Langkah pertama Mensubmit blog di google webmaster

1. Masuk ke google webmaster
2. Masukkan alamat/url blog anda pada kotak URL
3. Isikan angka terang yang tersedia pada kotak Type the text
4. Setelah itu klik Submit Request
Lihat gambar di bawah
Cara Mudah Mendaftarkan Blog di Google 1

Jika anda berhasil mensubmit blog anda maka akan muncul pemberitahuan, “Your request has been received and will be processed shortly”. Kalau ternyata keluar pemberitahuan error di ulangi kembali periksa url dan kode captca, kemudian submit ulang.

Langkah kedua: Mendaftarkan blog ke google webmaster

Setelah anda berhasil mensubmit blog anda, langkah selanjutnya adalah mendaftarkan blog. Ada pun caranya sebagai berikut.

1. Klik tulisan Webmaster tools yang berwarna merah di pojok atas
Cara Mudah Mendaftarkan Blog di Google 2

2. Klik tab Manage site yang ada di pojok sebelah kanan 
3. Klik add and remove users
Cara Mudah Mendaftarkan Blog di Google 3

4. Muncul user email/alamat email anda, persis di sebelah kanannya ada opsi owner site. Klik opsi tersebut kemudian klik owner verification page 
5. Lalu ada opsi di sebelah kiri atas, klik verify using a different method
Cara Mudah Mendaftarkan Blog di Google 4

6. Lalu pada tab verification methods, ada beberapa pilihan di situ, antara lain:
HTML file upload
Domain name provider
Google Analitics
Google Tag Manager
HTML tag
7. Kemudian pilih HTML tag yang paling bawah. Selanjutnya copy meta tag yang sudah ada di sana.
Cara Mudah Mendaftarkan Blog di Google 5

8. Sekarang tiba saatnya, kita mensisipkan meta tag tersebut pada template blog. Masuk ke dasboard blog anda.
9. Klik Template pada dasboar
10. Klik Edit Template
11. Gunakan ctrl + F cari <title><data:blog.pageTitle/></title>, biasanya berada di atas.
12. Letakkan Meta tag yang suda anda copy tadi di bawah <title><data:blog.pageTitle/></title>
Cara Mudah Mendaftarkan Blog di Google 6

13. Simpan template
14. Sekarang kembali ke halaman google webmaster tool.
15. Sekarang tinggal memverifikasi atau megkonfirmasi pendaftaran, caranya klik tombol VERIFY
16. Jika blog anda sudah (berhasil) terveryfikasi akan anda pemberitahuan. Lalu klik Continue atau lanjutkan.
Cara Mudah Mendaftarkan Blog di Google 7

17. Selesai. Sekarang blog anda sudah bisa terindeks di mesin pencarian google.

Insya Allah, dikesempatan yang lain, saya akan berbagi cara mendaftarkan blog di Bing Webmaster Tools.
Demikian semoga bermanfaat dan Selamat Mencoba!

Pemecahan Masalah Ketenagakerjaan

Pemecahan Masalah Ketenagakerjaan
Santriwati-Santriwati MTs. Mu'allimat NW Pancor

Pemecahan Masalah Ketenagakerjaan

Tidak ada satupun negara yang tidak terlepas dari masalah ketenagakerjaan ini, baik itu negara maju maupun negara berkembang. Hanya saja permasalahan yang dihadapi antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang dalam menghadapi permasalahan ketenagakerjaan memiliki bentuk masalah berbeda sehingga juga memiliki cara pemecahan masalah yang berbeda pula.

Masalah ketenagakerjaan di negara-negara berkembang, termasuk halnya di Indonesia, berkaitan dengan sempitnya peluang kerja, rendahnya mutu tenaga kerja, tingginya angka pengangguran, rendahnya gaji dan upah, dan jaminan sosial yang kecil bahkan nyaris tidak ada.

Permasalahan ketenagakerjaan ini harus mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta. Masalah ketanagakerjaan merupakan masalah pokok yang harus dihadapi oleh negara dan masyarakat Indonesia untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur. Oleh karena itu pemerintah harus merangkul swasta untuk bersama-sama mengurangi dan menuntaskan masalah ketenagakerjaan di Indonesia ini.

Banyak hal yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan diantaranya dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan ketenagakerjaan. Kebijakan-kebijakan tersebut diwujudkan dalam usaha konkret, yaitu memperluas kesempatan kerja dan lapangan kerja serta meningkatkan mutu tenaga kerja.

Namun sebelum kita masuk ke dalam pembahasan selanjutnya yakni pemecahan masalah ketenagakerjaan di Indonesia. Kita terlebih dulu mengidentifikasikan masalah-masalah apa yang dihadapi oleh negara Indonesia dalam hal ketenagakerjaan ini.

Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Jumlah Angkatan Kerja yang Besar
2. Kualitas Tenaga Kerja Relatif Rendah
3. Persebaran Tenaga Kerja Tidak Merata
4. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
5. Pengangguran

Untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel saya sebelumnya tentang Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia. Setelah kita mendapatkan gambaran yang cukup jelas tentang hal ini, mari kita masuk ke solusi pemecahan masalahnya.

Solusi Pemecahan Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia
 
Adapun metode yang kita gunakan dalam memecahkan masalah ketenagakerjaan di Indonesia adalah dengan mengidentifikasi satu masalah kemudian disusul dengan solusi pemecahannya, kemudian beralih ke permasalahan berikutnya hingga akhir masalah secara berurutan. Hal ini kita maksudkan untuk mempermudah pemahaman dan fokus kepada masalah yang kita paparkan. Dan juga untuk mencari bentuk lain dari sistematika penyusunan yang biasanya ada pada buku-buku paket atau literatur.

Masalah Pertama: Jumlah Angkatan Kerja yang Besar 

Pemecahan masalahnya:

Jumlah angkatan kerja yang besar disebabkan karena tingginya tingkat kelahiran atau pertubuhan penduduk. Maka solusi yang harus dilakukan pemerintah dalam menekan atau mengurangi tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yaitu dengan memaksimalkan pelaksanaan program keluarga berencana.

Pemaksimalan program keluarga berencana dapat dilakukan dengan cara sosialisasi dan penyuluhan KB secara intens kepada masyarakat, khususnya kepada pasangan yang baru menikah. Sehingga semakin tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya program keluarga berencana. Hal ini juga bisa dilakukan dengan membatasi usia nikah sehingga dapat menekan terjadi pernikahan dini.

Jika program KB berjalan baik, maka jumlah angka pertumbuhan atau kelahiran akan menurun, demikian pula angkatan kerja semakin berkurang. Apabila penurunan jumlah angkatan kerja yang berkurang ini, diikuti dengan peningkatan jumlah lapangan kerja, maka jumlah penggangguran juga berkurang.

Masalah Kedua: Kualitas Tenaga Kerja Relatif Rendah 

Penyebab rendahnya kualitas tenaga kerja di Indonesia diantaranya karena rendahnya pendidikan, kurikulum pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang tersedia, kurangnya pelatihan dan pemagangan kerja.

Pemecahan masalahnya:

Untuk mengatasi masalah rendahnya kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Melakukan pelatihan kerja. Pelatihan kerja ini merupakan kegiatan pengembangan keahlian dan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan dan persyaratan pekerjaan. Dengan demikian melalui pelatihan kerja ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas kerja para tenaga kerja. Pelatihan kerja ini dapat dilakukan dengan mendirikan Balai Latihan Kerja di berbagai daerah.

2. Pemagangan. Pemagangan ini sebenarnya merupakan bagian dari pelatihan kerja, namun pemagangan ini langsung dilakukan di tempat kerja. Tujuan pemagangan adalah untuk memantapkan profesionalitas tenaga kerja. Hal ini dapat diterapkan di sekolah-sekolah khususnya sekolah kejuruan (SMK) seperti yang dilakukan saat ini. Pemagangan harus dilakukan sesuai dengan jurusan atau jenis pekerjaan yang digelutinya. Salah satu contoh: SMK bidang keuangan hendaknya melakukan pemagangan di perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan keuangan.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat melalui pendidikan formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, ini dapat dilakukan melalui program wajib belajar 9 tahun seperti saat ini di lakukan, membenahi kurikulum pendidikan untuk mendapatkan sistem pendidikan yang sesuai dengan bursa tenaga kerja, seperti membuka sekolah menengah kejuruan (SMK) di seluruh daerah. Sedangkan melalui pendidikan norformal dapat dilakukan dengan memberikan kursus-kursus atau pelatihan-pelatihan kerja, pelatihan kewirausahaan untuk membuka lapangan kerja baru, dan lain sebagainya.

4. Membenahi upah dan gaji tenaga kerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para tenaga kerja, sehingga memiliki efek yang positif pada peningkatan mutu dan produktivitas kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara diantaranya: meningkatkan upah minimum provinsi (UMP), mengikutkan pekerja dalam program asuransi jaminan sosial, meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan, dan perusahaan harus memenuhi hak-hak karyawan seperti hak cuti dan tunjangan hari raya.

5. Peningkatan Gizi dan Kesehatan. Selain apa yang telah kita sebutkan tadi, kualitas atau mutu tenaga kerja dapat juga dilakukan dengan program peningkatan gizi dan kesehatan. Dengan gizi yang baik, maka kesehatan tenaga kerja juga akan baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Masalah Ketiga: Persebaran Tenaga Kerja Tidak Merata

Persebaran tenaga kerja tidak merata disebabkan karena terkonsentrasi (terpusat)nya penduduk Indonesia di Pulau Jawa. Hampir 60 % penduduk Indonesia berada di pulau Jawa. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak semakin banyaknya jumlah pengangguran di pulau Jawa, sedangkan di luar pulau Jawa pembangunan akan terhambat karena kekurangan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya yang ada.

Pemecahan Masalahnya:

Untuk pemecahan masalah tersebut, pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan dalam rangka pemerataan pesebaran tenaga kerja. Berikut ini beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah.

1. Mengadakan transmigrasi, yaitu usaha memeratakan penduduk dari daerah padat ke daerah yang masih sedikit penduduknya. Contoh, memindahkan penduduk Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan dengan membuka lapangan kerja baru.

2. Pemberdayaan tenaga kerja. Hal ini dilakukan dengan cara mengirim angkatan kerja dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah yang kekurangan tenaga kerja atau pun ke negara lain yang kekurangan tenaga kerja.

3. Pengembangan usaha sektor informal di daerah-daerah, seperti pengembangan usaha-usaha kerajinan. Misalnya, usaha batik, anyaman tikar, kerajinan kayu, dan lain-lain.

Masalah Keempat: Kesempatan Kerja Masih Terbatas 

Kesempatan kerja masih terbatas disebabkan karena jumlah angkatan kerja masih lebih besar dari peluang kerja atau kesempatan kerja yang tersedia.

Pemecahan Masalahnya:

Untuk mengatasi terbatasnya kesempatan atau peluang kerja ini dapat dilakukan dengan cara pengembangan industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja yang besar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penanaman modal dalam negeri. Usaha lainnya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah terbatasnya lapangan kerja ini adalah dengan pengembangan pekerjaan umum, seperti pengadaan proyek pembangunan jalan, pembuatan saluran air, irigasi, pembuatan jembatan, dan perbaikan jalan.

Masalah Kelima: Pengangguran

Masalah pengangguran ini disebabkan oleh keempat masalah yang disebutkan di atas, oleh karena itu pengangguran dapat di tekan atau diperkecil bila keempat masalah tadi juga sudah dapat diatasi. Pengangguran di samping disebabkan oleh keempat masalah tadi, bisa juga terjadi karena sering terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan ketergantungan angkatan kerja pada lowongan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah dan perusahaan. Mereka lebih suka menunggu lowongan pekerjaan dibuka, jarang sekali angkatan kerja yang berkeinginan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri melalui kegiatan wirausaha.

Demikian uraian saya, semoga dapat mudah dipahami. Silahkan Berikan Komentar Anda Sesuai dengan topik di atas!

Teori Perilaku Organisasi

Teori Perilaku Organisasi

Konsep Organisasi

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi, yang berbeda dari sekadar sekumpulan orang karena mempunyai tujuan yang spesifik dan karena memiliki struktur yang lebih formal, terbentuk bilamana beberapa orang bergabung, menjalankan dan mengoordinasikan tugas dan tanggung jawab untuk tujuan tertentu, apakah karena sebab yang mendadak untuk menanggulangi bahaya kebakaran atau banjir, ataupun dalam bentuk organisasi formal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Lebih jelas lagi, organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja dalam sistem untuk mencapai tujuan. Orang bekerja sebagaimana organisasi bilamana pekerjaan organisasi dibagi-bagi diantara mereka dan kemudian pekerjaan yang telah dibagi-bagi ini dikoordinasikan utuk mencapai tujuan organisasi. Gagasan mengenai organisasi ini telah lama ada. Empatpuluh lima tahun yang lalu, Chester Barnard mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem kegiatan dua atau lebih orang yang dikoordinasikan secara sadar. Definisi yang saat ini berlaku menambah sedikit lagi, yaitu bahwa organisasi adalah suatu badan yang hidup terus (going concern) melaksanakan berbagai fungsi melalui kegiatan oleh sekumpulan manusia secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan.
Apa yang dilakukan organisasi? Dapat dikatakan sebagai usaha mendapatkan sumber daya dan memanfaatkannya, diharapkan dengan cara yang efisien, untuk menghasilkan keluaran berupa barang dan jasa. Yang dimaksud dengan perilaku organisasi adalah kegiatan-kegiatan dan proses yang digunakan oleh anggota-anggota arganisasi untuk melakukan hal itu.

Teori perilaku organisasi

Perilaku manusia, merupakan topik yang kompleks yang menyangkut karektaristik psikologis pribadi, fisik, dan nilai serta berbagai faktor organisasi dan lingkungan ekstern. Untuk memahami konsep ini, pikirkanlah perilaku manusia sebagai akibat dari gabungan antara karekteristik pribadi meliputi baik nilai-nilai pribadi ,maupun kemampuan pribadi. Sedangkan lingkungan meliputi baik budaya organisasi tempat seseorang bekerja maupun faktor-faktor luar organisasi. Seperti telah diduga, ada banyak teori mengenai bagaimana dan mengapa seseorang didasarkan pada pandangan kognitif, yang mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan mental seperti penalaran, keyakinan, dan harapanlah yang mengerakkan perilaku manusia, dan pandangan pengukuhan (reiforcement), yang berpendapat bahwa lingkungan dalam bentuk imbalan (ganjaran) – pujian, keuangan, sosial – yang diberikan oleh faktor-faktor luarlah yang mempengaruhi perilaku manusia. Berbagai teori menggunakan landasan pandangan ini. Pembahasan singkat mengenai dua teori seperti ini kiranya sudah cukup untuk memenuhi keingin-tahuan tentang bagaimana orang berperilaku dalam organisasi sebelum kita mengembangkan dan menggunakan sistem pengendalian manajemen. 

Teori jenjang kebutuhan. Teori bahwa manusia mempunyai banyak kebutuhan dan keinginan yang tersusun sedemikian hingga bila satu kebutuhan telah terpenuhi maka manusia tersebut akan berusaha akan memenuhi tingkat kebutuhan yang lebih tinggi telah dikemukan beberapa tahun lalu. Pada setiap saat, sesorang akan berusaha memuaskan kebutuhan yang berbeda-beda dan kebutuhan-kebutuhan inilah yang menentukan perilaku manusia. Jenjang kebutuhan manusia bergerak mulai dari kebutuhan fisik dasar seperti kebutuhan akan makan dan tidur, sampai kebutuhan psikologis akan makanan yang lebih baik, gengsi dan status serta kenikmatan hidup. Teori ini menyiratkan bahwa sistem pengendalian manajemen haruslah didasarkan pada keinginan manusia untuk memuaskan kebutuhannya, yang berbeda setiap saat, untuk setiap keadaan dan bagi orang yang berbeda. Manajemen senior mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari kebutuhan dan keinginan manajemen yunior. Sistem pengendalian manajemen harus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan ini agar para anggota organisasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien. 

Teori motivasi pencapaian. Teori kedua mengenai perilaku manajemen dalam organisasi mengatakan bahwa seseorang dipengaruhi oleh keinginannya untuk berhasil (berprestasi), keinginan untuk berkuasa, dan kebutuhan akan pergaulan (afiliasi). Teori ini mengatakan bahwa struktur imbalan dan hukum dalam sistem pengendalian manajemen haruslah didasarkan pada motif-motif ini. 

Kesimpulan 

Dari apa yang dipaparkan di atas, kiranya dapatlah kita menarik beberapa kesimpulan. Bahwa teori perilaku organisasi bertumpu pada bagaimana sebuah organisasi (perusahaan) dapat mengetahui dan memanej perilaku orang-orang yang ada di dalamnya, untuk bersama-sama mencapai tujuan yang telah digariskan oleh organisasi. Dimana pihak manajemen perusahaan (organisasi) haruslah mengetahui perilaku masing-masing orang di dalam sebuah organisasi memiliki karekteristik yang berbeda-beda dan sangat kompleks, meliputi karekteristik psikologis, pribadi, fisik dan nilai, serta juga dipengaruhi berbagai faktor organisasi dan lingkungan ekstern. 

Bahwa Teori Perilaku Organisasi berdampingan atau berlandaskan pada konsep teori jenjang kebutuhan dan teori motivasi pencapaian, untuk mengetahui bagaimana atau faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi orang untuk berperilaku dalam organisasi.

Sumber:
Sistem Pengendalian Manajemen
Penulis: Anthony, dkk.
Alih Bahasa: Ir. Agus Maulana MSM
Back To Top